Photobucket

Sunday, December 25, 2011

Pergumulan Satu Tahun yang Terjawab dalam Satu Kalimat

Sebenarnya sejak Sabtu kemarin uda berencana ikut ibadah Natal yang pukul 06.00 WIB. Tapi semalam habis kebaktian malam natal, aku dan teman-teman, yaitu Abtalia, Kartini, dan Yudha, mampir makan dan pulangnya aku online sampai jam 01.00 WIB. Aku jadi membatalkan ibadah jam 06.00 WIB. Takut ga puas tidur dan takut ngantuk pas firman nanti. Jadi semalam menjelang tidur, aku sms temanku, Abtalia, untuk memberitahu bahwa aku ga jadi gereja jam 06.00 WIB.


Lalu pagi ini aku terbangun jam 06.45 WIB, termasuk kesiangan bagiku. Olahraga bentar, sarapan, trus online Facebook. Berhubung aku lihat id-nya Abtalia ini lagi online juga, maka aku samperin deh.


Me : Pie iki ga jadi ke gereja?

Abtalia: Gak tau dirimu mau jam berapa?

Me : Siang adanya jam berapa?

Abtalia : Jam berapa ajah kamu like... yg pasti tiap 2 jam ada. Jam yg angka genap. Jam 8, 10, 12, dan seterusnya

Me : Bapakmu tukang jual jam ya?

Abtalia : Kamu yang jual jam tu

Me : harusnya kamu tanya, “kok tau?” !

Abtalia : Gak mau, hahahhaha…. Jadinya jam berapa?

Me : Ngak asyik. Jam 10 gimana?

Abtalia : Haha… aku tau pasti kamu ngerjain aku, makanya aku ga mau jawab pertanyaan kayak gitu tadi.

Oke dan kita nyampe gereja pukul 09.40 WIB. Dan uwoooww… uda parkir kendaraan, mau menuju gerbang gereja, aku dan Abtalia di-stop oleh pak satpam. “Maaf mas, lewat samping saja, gedung utama sudah penuh!”


“whaks?!”, spontan keluar dari mulutku


Aku dan Abtalia saling melihat, lalu menggelengkan kepala. Saling ber-bla bla bla bla, dan akhirnya kami dapet tempat duduk di sebuah ruangan yang terdapat layar besar untuk menyimak kebaktian.

Hhh…aku mengeluh karena merasa kurang dapet feelnya kalo ga lihat langsung.

Trus dimulailah ibadah. Dan ngak buruk2 banget, sound system-nya oke juga soalnya. Jadi ya kya berasa beneran. Hehe…

Sampai pas khotbahnya berlangsung…

Dan pada penutupnya, Pak pendeta ini memberikan sebuah ilustrasi kisah nyata.

Ada seorang perawat mau shift malam. Saat itu ada pasien bapak-bapak yang menderita leukemia. Setiap habis kemoterapi, si pasien ini sukanya sensi, dan marah-marah. Perawat yang mendekatinya juga jadi malas mengurusnya. Terus pas si perawat yang satu ini akan ke kamarnya si bapak yang leukemia ini, ia berdoa,

“Ya Tuhan, aku akan ke kamar pasien ini, berkati aku agar mempunyai kata-kata yang hikmat untuk si bapak ini, amin”

Masuklah si perawat ini, “selamat malam bapak, ada yang bisa saya layani untuk malam ini?”

Jawab pasien, “ ini sus, saya minta dipijit sebentar, punggung saya sakit banget habis kemo.”

Trus dipijitlah si pasien ini oleh perawat ini. Pas perawat ini memejamkan mata sejenak, trus kembali membuka mata, sosok yang dipijitnya ini tiba-tiba berubah.

Ia bukan lagi sosok pasien bapak-bapak yang menderita leukemia, melainkan berubah menjadi sosok Yesus.

Perawat ini langsung teringat sebuah ayat yang tertulis dalam Alkitab, yang kurang lebihnya berbunyi seperti ini:

“Barang siapa melayani bagi yang paling hina ini, ia sudah melayani Aku.”


Dan pak pendeta melanjutkan ceritanya…

Dan aku merasakan sesuatu yang terlepas dari dadaku. Sesuatu yang selama ini membuat dada ini berasa ada yang berat dan mengganjal.


Spontan kata, “ ya ampun Tuhan…” keluar dari mulutku di tengah jemaat. Dengan tangan kiriku memegang mulut, aku menyenderkan punggungku di tempat duduk, air mata itu tau-tau uda menetes saja dari mataku.

Aku apatis sejenak di tengah pak pendeta yang masih berkhotbah. Di dalam apatisku, tersirat semua kesombonganku di tahun 2011 ini.

Aku juga seorang perawat. Aku paling tidak suka dengan pekerjaanku ini, bagaikan pembantu. Bisa dibayangkan saja, kuliah S1 + profesi dengan biaya yang semahal itu, kadang kita juga harus membantu BAB pasien yang notabene menjijikkan ya. Adakah yang tidak menganggap jijik?! Meskipun kita juga mengenal baik anatomi dan fisiologi tubuh manusia, patofisiologi, farmakologi dan berbagai ilmu medis lainnya, tapi dalam hati kecil, kadang merasa hina saja melakukan pekerjaan yang bagian itu.

That’s why sekarang aku sudah memulai bisnis sampingan yang kelak akan membuahkan hasil di mana aku bisa resign dari pekerjaanku sebagai perawat dan cukup dengan bisnisku saja.

Dan rasanya tersirat semua deh itu kepahitan yang terjadi selama tahun 2011. Rasanya semua keluar dari tubuhku.

Tahun 2011 merupakan tahun yang sangat berat bagiku, mulai dari masalah di dalam keluarga, teman, percintaan, studi, sampai masalah hubungan dengan Tuhan. Tapi dalam satu buah kalimat,

“Barang siapa melayani bagi yang paling hina ini, ia sudah melayani Aku.”

Segala kepahitan itu terbayar sudah, dan berubah menjadi sebuah sukacita yang sangat besar.

Aku tidak tau ini kebetulan atau memang sudah dirancang Tuhan agar aku ibadah jam 10.00 WIB. Karena kalo mengingat semalam, aku juga SMS-an dengan temanku, Lidya, di mana dia ngajakin aku ibadah yang jam 8, dan aku menolaknya. Aku pun bangun jam 7an. Di mana ga mungkin nyusul kebaktian jam 8 karena aku kalau mandi sangat lama, pasti nanti telat.

Sembari menulis topik ini, aku chatting dengan Lidya via Facebook messenger. Dan kami share tentang khotbah Pak pendeta. Setelah dicocokkan, ternyata berbeda. Dia tidak mendapatkan ilustrasi tentang pasien leukemia ini.

Dan langsung saja membuat aku berpikir,

Ya Tuhan, seumpama aku tadi jadi ikut ibadah jam 8 bersama Lidya, betapa aku tidak akan mendapatkan firmanMu yang indah seperti tadi.


Beberapa hal yang dapat aku pelajari di sini. Terkadang Tuhan memang mengijinkan kita mengalami masa-masa yang dirasa sangat berat dan sulit dalam kehidupan kita. Tapi ternyata, di dalam kesulitan itu, Tuhan mengajarkan sesuatu yang sangat berharga bagi kita.

Sesuatu yang berharga terkadang tidak ada artinya ketika kita tidak membutuhkannya.

Kalimat “Barang siapa melayani bagi yang paling hina ini, ia sudah melayani Aku.”

Mungkin terdengar biasa saja bagi orang lain yang tidak mengalami pergumulan. Tapi akan menjadi sebuah tendangan dahsyat yag sangat berharga, ketika seseorang tersebut sedang mengalami pergumulan seperti aku.

Jadi, jangan pernah takut jika saat ini Anda mengalami masa-masa yang sangat sulit dalam kehidupan. Percaya saja, tetaplah bersukacita dalam masa sulit Anda. Pergumulan Anda pasti akan dibayarNya dengan sebuah sukacita yang tak bisa digantikan dengan apa pun yang ada di dunia ini, dalam waktu yang sangat tepat. Semua itu akan terasa sangat indah bagi Anda.

Merry Christmas for everyone, be blessed, be happy, semakin sukacita di setiap hari, dan tetap semangat!!!!

Friday, August 19, 2011

Onion Ring

Pertama kali makan onion ring keyanya kalo ngak salah inget nih di A&W PGC, Cililitan, Jakarta Selatan. Ada yang ngak tau restoran fast-food A&W?! haha...tanya mbah Google ajah.

Jadi ceritanya s'karang nih, Onion ring menurut saya kok enak bgt yah buat cemilan sore hari gitu. Sambil minum kopi dan nonton TV. Lagi-lagi soal harga, onion ring ini coba deh sodara-sodara pesen di A&W ato resto lain yang menyediakannya, pasti di atas Rp 7.000,-. Padahal apaan sih, gitu aja mahal banget. haha... *pelit mode : ON*

Yuuk lah kita belajar bikin sendiri. Ikuti lagi step-step dari saya yah...

Ini dia bahan-bahan yang harus disiapkan ya sodara-sodara:
  1. Bawang bombay 2 biji. (soal jumlah sih tergantung sodara mau bikin berapa banyak yah)
  2. Tepung bumbu ayam kentuky Sasa, atau gunakan label favorit sodara yang penting tepung yang bisa dipake buat bikin ayam goreng tepung.
  3. Tepung bumbu spicy chicken. Terserah dari label apa saja. Kalo ngak tersedia ya bisa digantikan dengan merica atau lada hitam sedikit aja.
  4. Royco.
  5. Minyak goreng
  6. 2 butir terur ayam.
Yuuk, kalo bahan-bahannya uda siap, mari kita mulai masaknya yuk sodara
  1. Potong-potong bawang bombay dengan bentuk melingkar. Trus bagian tengahnya dilepasin biar berbentuk seperti cincin. Mudeng ngak?! Yaa...nama masakannya aja onion ring, alias cincin bawang. haha...
  2. Kocok 2 butir telur, campurkan bawang bombay ke dalamnya.
  3. Siapkan tepung bumbu kentucky yang sudah dicampur dengan tepung bumbu spicy chicken/lada, dan berikan sedikit royco.
  4. Kemudian pindahkan bawang bombay yang sudah dilumeri telur ke wadah yang sudah berisi tepung bumbu kentucky.
  5. Bubuhi bawang bombay dengan tepung tersebut sampai merata.
  6. Kalo udah, goreng deh sampai warnanya agak kecoklatan.
  7. Truss...tinggal disajikan, dan dimakan. :D
Berikut ini ada contoh gambar dari Onion Ring yang saya peroleh dari Google search engine

Nah, gitu deh, gampang banget dan murah bgt kan ternyata untuk bikin onion ring.
Selamat mencoba, lagian cemilan ini ngak bikin gemuk kok. Secara bahan dasarnya bawang geeto...

sampai berjumpa lagii...

Thursday, August 18, 2011

Ayam Goreng Mentega

Jadi ceritanya nih, ayam goreng mentega kalau di resto chinese food gitu harganya lumayan mahal ya. Dulu pas jaman-jaman kuliah suka sayang kalo membelanjakan uang saku untuk makan ayam goreng mentega di resto chinese food. Soalnya saya hitung-hitungan, modal bikin masakan itu, dengan harga yang dia pasang di daftar menu. Hehehe...pelit amat yak keyanya.

Beberapa hari yang lalu saya coba explore cara masaknya. And just like that, nanya mbah Google untuk bahan-bahannya. Hehehe... Skarang saya pengen share sama sodara-sodara semua. Yuuk masak bareng.

Bahan-bahannya antara lain adalah begini, sodara
  1. Daging ayam 1/2 kg (Dipotong2 sesuai selera aja. Kalo saya sih sukanya dipotong-potong seukuran buah sawo. Dan kalo saya sih lebih suka pake ayam negri/pedaging/horen, ato apa dehh itu namanya) Jangan lupa ayamnya dicuci dulu.
  2. Mentega 4 sendok makan
  3. Minyak goreng
  4. Daun bawang secukupnya.
  5. Bawang putih 4 siung.
  6. Bawang merah 3 siung.
  7. Bawang bombai 1 aja.
  8. Saus tiram 3 sendok makan.
  9. Kecap manis 1,5 sendok makan.
  10. Air untuk merebus.
  11. Garam
  12. Royco
  13. Jeruk nipis.
Kalo semua bahan uda disiapkan, yuuk mari kita belajar step by step masaknya.
  1. Berikan 1/4 sendok makan garam dan 1 buah jeruk nipis pada ayam yang sudah dipotong-potong tadi. Diamkan selama 5 menit supaya meresap dan ngak ada bau amis lagi.
  2. Sambil menunggu ayamnya meresap, cincang 3 siung bawang putih dan 2 siung bawang merah. Bawang putih dan bawang merahnya kan sisa satu tuh masing-masing, nah itu digeprek ajah. Terus daun bawang dan bawang bombaynya di potong-potong sesuai selera.
  3. Panaskan air secukupnya, kalo uda mulai berbuih kecil-kecil masukkan ayam tadi bersama dengan bawang merah dan bawang putih yang digeprek tadi. Tambahkan sedikit royco. Rebus sebentar buat bikin ayamnya empuk.
  4. Setelah ayamnya empuk, matikan apinya. Siapin wajan dan panaskan minyak di dalamnya untuk menggoreng ayam yang uda direbus tadi. Goreng semua ayam tadi sampai warnanya sedikit kecoklatan. Jangan kegosongan ato terlalu garing.
  5. Kalau menggoreng ayam uda beres, lanjut ke step terakhir. panaskan 4 sendok makan mentega dalam wajan yg baru. Masukkan bawang putih, bawang merah, dan bawang bombay. Tunggu hingga harumnya tercium.
  6. Lalu masukkan ayam yang sudah digoreng. ratakan dengan menteganya.
  7. Masukkan 3 sendok makan saus tiram dan 1,5 sendok makan kecap manis.
  8. Masukkan daun bawang.
  9. Tumis sebentar sampai merata.
  10. Tambahkan Royco sesuai selera.
  11. Matikan kompor, dan
  12. Siap disajikan deh...
Uwoooww.... ternyata gampang kan cara bikinnya. Cuman begitu doang harganya mahal amat di resto, tsahh. Haha...

Sorry belum pake pict-nya. Waktu bikin itu tampilannya menggairahkan. Jadi gitu deh, pengen cepet-cepet dimakan. Ga keburu difoto uda habis doloan. hahaha...

Sekian dulu masak-masaknya. Tunggu resep-resep lain dari saya.
*nyalain mercon*
*keluar asep tebel*
*ngilang kya ninja naruto*
*nyamar jadi kucing*
*ngembat ayam goreng mentega*
*Lhoh... eh... *
*apa deh...*